Assalamu’alaikum, bagaimana kabarmu wahai saudaraku
tercinta? Sudahkah kau rasakan seteguk air untuk berbuka? Adakah air wudhu di sana?
Bisakah kau pejamkan mata mengistirahatkan diri walau sejenak?
Air mata ini selalu menetes kala melihatmu berteriak
kesakitan lewat layar tv, yang tentu, kenyataan nya lebih menyakitkan, mereka
menyaring siaran-siaran kalian disana, sudah semestinya penayangan di Negara kami
hanya sekadar gambaran secara global dan tidak menggambarkan bagaimana hatimu
di sana tercabik-cabik.
Pemimpin islami, akhlak yang baik, menghafal firmanNya,
bijak dalam bertindak sesuai syari’at sungguh baru kali ini aku melihatnya
sosok yang begitu dikagumi masyarakat.
Hingga pada detik-detik kudeta nya, ribuan manusia serentak
bersama membentuk barisan yang dikuatkan oleh Allah untuk membela nya.
Aku berbisik padamu, kami sangat mendambakan pemimpin
seperti beliau, maka bersyukurlah kalian yang pernah merasakan itu walau hanya
bahkan satu detik.
Hatiku mulai tercabik kala melihat ketentraman kalian dalam
sholat mulai diganggu, terbuat dari apakah hati mereka? Yang begitu keji
menembaki saudara-saudara ku ketika menjalankan sholat. Sungguh Allah tidak
tidur, Allah mengetahui segala jerih payah, pilu yang kalian rasakan.
Wahai saudaraku, terimakasih aku ucapkan dengan penuh dalam,
kebesaran niat dan pengorbananmu mengajarkan kami akan bagaimana pentingnya,
dan berharganya waktu beribadah, sering kami melalaikan perintahNya, menunda
ibadah, bermalas-malasan dalam menuntut ilmu, padahal engkau disana begitu
sulitnya menjalankan itu semua bukan karna hati kalian yang menginginkannya,
tapi para perusak bumi Allah yang membuatmu begitu…
Begitu kejamnya kami, jika hanya terdiam melihat kalian
menangis di sana, aku sungguh ingin bersama kalian di sana, mengibarkan panji
islam di tanah Mesir. Beberapa hari yang lalu, aku bertanya sana-sini mencari
relawan yang akan berangkat ke sana, namun mereka menjawab belum pasti, meski
mungkin akan begitu sulit memberangkatkan diri ke sana, setidaknya surat cinta
kami untuk kalian disana yang di bungkus dengan selimut dan makanan, bisa
sampai ke tangan kalian…
Aku terus mengusahakannya, maka tidak ada yang lebih baik
dibandingkan hati yang sabar, Alla bersama kalian wahai para syuhada…
Aku tak akan tinggal diam, kutegakkan pula panji islam di
negaraku ini, kuperjuangkan semampuku, semangat kalian menggambarkan indahnya surge
terpancar di wajah-wajah kalian..
Semoga Allah mempertemukan kita baik di dunia maupun kelak
di surgaNya, aamiin…
Semoga engkau dalam ketentraman batin dan keamanan dalam
keimanan
Salam cinta terdalam dari saudara muslim mu di Indonesia
-Zumrotin Hasnawati-
0 komentar:
Posting Komentar