Kamis, 01 Agustus 2013

Seruan Persaudaraan


Assalamu’alaikum, bagaimana kabarmu wahai saudaraku tercinta? Sudahkah kau rasakan seteguk air untuk berbuka? Adakah air wudhu di sana? Bisakah kau pejamkan mata mengistirahatkan diri walau sejenak?
Air mata ini selalu menetes kala melihatmu berteriak kesakitan lewat layar tv, yang tentu, kenyataan nya lebih menyakitkan, mereka menyaring siaran-siaran kalian disana, sudah semestinya penayangan di Negara kami hanya sekadar gambaran secara global dan tidak menggambarkan bagaimana hatimu di sana tercabik-cabik.
Pemimpin islami, akhlak yang baik, menghafal firmanNya, bijak dalam bertindak sesuai syari’at sungguh baru kali ini aku melihatnya sosok yang begitu dikagumi masyarakat.
Hingga pada detik-detik kudeta nya, ribuan manusia serentak bersama membentuk barisan yang dikuatkan oleh Allah untuk membela nya.
Aku berbisik padamu, kami sangat mendambakan pemimpin seperti beliau, maka bersyukurlah kalian yang pernah merasakan itu walau hanya bahkan satu detik.
Hatiku mulai tercabik kala melihat ketentraman kalian dalam sholat mulai diganggu, terbuat dari apakah hati mereka? Yang begitu keji menembaki saudara-saudara ku ketika menjalankan sholat. Sungguh Allah tidak tidur, Allah mengetahui segala jerih payah, pilu yang kalian rasakan.
Wahai saudaraku, terimakasih aku ucapkan dengan penuh dalam, kebesaran niat dan pengorbananmu mengajarkan kami akan bagaimana pentingnya, dan berharganya waktu beribadah, sering kami melalaikan perintahNya, menunda ibadah, bermalas-malasan dalam menuntut ilmu, padahal engkau disana begitu sulitnya menjalankan itu semua bukan karna hati kalian yang menginginkannya, tapi para perusak bumi Allah yang membuatmu begitu…
Begitu kejamnya kami, jika hanya terdiam melihat kalian menangis di sana, aku sungguh ingin bersama kalian di sana, mengibarkan panji islam di tanah Mesir. Beberapa hari yang lalu, aku bertanya sana-sini mencari relawan yang akan berangkat ke sana, namun mereka menjawab belum pasti, meski mungkin akan begitu sulit memberangkatkan diri ke sana, setidaknya surat cinta kami untuk kalian disana yang di bungkus dengan selimut dan makanan, bisa sampai ke tangan kalian…
Aku terus mengusahakannya, maka tidak ada yang lebih baik dibandingkan hati yang sabar, Alla bersama kalian wahai para syuhada…
Aku tak akan tinggal diam, kutegakkan pula panji islam di negaraku ini, kuperjuangkan semampuku, semangat kalian menggambarkan indahnya surge terpancar di wajah-wajah kalian..
Semoga Allah mempertemukan kita baik di dunia maupun kelak di surgaNya, aamiin…
Semoga engkau dalam ketentraman batin dan keamanan dalam keimanan

Salam cinta terdalam dari saudara muslim mu di Indonesia

-Zumrotin Hasnawati-

0 komentar:

Posting Komentar